Hadits Arbain ke 15: Pentingnya Berkata Baik, Memuliakan Tamu, dan Tetangga dalam Islam

Sebagai manusia, kita sering dihadapkan pada pilihan kata dan tindakan yang mempengaruhi orang di sekitar kita. 

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

"Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam. Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tetangganya. Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya."

(HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ke-15 dari Al-Arbain An-Nawawiyah mengajarkan tiga adab penting dalam kehidupan sehari-hari: berkata baik atau diam, memuliakan tetangga, dan memuliakan tamu. Ini adalah bagian dari iman seseorang kepada Allah dan hari akhir.


Berkata Baik atau Diam

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam." 

Kalimat ini menekankan pentingnya menjaga lisan kita. Lisan adalah salah satu bagian tubuh yang paling sering digunakan, namun juga bisa menjadi sumber banyak masalah jika tidak dijaga dengan baik. Dalam QS. An-Nisaa’: 114 disebutkan bahwa tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan kecuali yang mengajak pada sedekah, perbuatan ma’ruf, atau mendamaikan manusia.

Memuliakan Tetangga

Memuliakan tetangga adalah bagian penting dari ajaran Islam. Ini melibatkan berbagai tindakan seperti memulai mengucapkan salam, menjenguk saat sakit, melayat saat mereka berduka, dan mengucapkan selamat saat mereka bahagia. 

Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya’ Ulum Ad-Diin menyebutkan beberapa adab terhadap tetangga yang sangat relevan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, dalam QS. An-Nisa’: 36, Allah memerintahkan kita untuk berbuat baik kepada tetangga, baik yang dekat maupun yang jauh.

Memuliakan Tamu

Memuliakan tamu juga merupakan bagian dari iman. Nabi Ibrahim ‘alaihis salam memberikan contoh terbaik dalam memuliakan tamu, sebagaimana disebutkan dalam QS. Adz-Dzariyat: 24-30. 

Ketika tamu datang, beliau menyambut dengan baik, menyajikan makanan terbaik yang beliau miliki tanpa bertanya apakah tamu tersebut menginginkannya atau tidak. Ini menunjukkan betapa pentingnya memberikan layanan terbaik kepada tamu.

Imam Sufyan Ats-Tsauri menyarankan agar kita tidak bertanya pada tamu apakah mereka mau makan atau tidak, tetapi langsung menyajikan apa yang kita punya. Ini adalah bentuk penghormatan dan layanan terbaik kepada tamu, yang juga merupakan cerminan dari keimanan kita.

Kesimpulan

Hadits ke-15 ini mengajarkan bahwa berkata baik, memuliakan tetangga, dan memuliakan tamu adalah bagian penting dari iman. Ini adalah bentuk nyata dari aplikasi iman kita dalam kehidupan sehari-hari yang tidak hanya berdampak pada diri kita sendiri, tetapi juga memberikan dampak positif pada lingkungan sekitar kita. 

Sebagai umat Muslim, kita diingatkan untuk selalu menjaga lisan, memperlakukan tetangga dengan baik, dan memuliakan tamu dengan layanan terbaik sebagai wujud nyata dari keimanan kita kepada Allah dan hari akhir.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال