Pahala Shalat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi

Shalat merupakan salah satu ibadah paling utama dalam Islam. Namun, tahukah Anda bahwa pahala shalat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan dengan shalat di masjid lainnya?


Artikel ini akan membahas secara mendalam tentang keutamaan shalat di kedua masjid suci ini berdasarkan hadis dan pendapat para ulama.

Keutamaan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi

Menurut hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Az-Zubair, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: 

“Sekali shalat di masjidku ini lebih utama daripada 1000 kali shalat di masjid lainnya kecuali Masjidil Haram. Dan sekali shalat di Masjidil Haram lebih utama daripada 100 kali shalat di masjidku ini.” 

(HR. Ahmad, 26:41-42; Ibnu Hibban, 1620). 

Hadis ini menunjukkan bahwa shalat di Masjid Nabawi lebih utama dibandingkan shalat di masjid lainnya, kecuali Masjidil Haram yang pahalanya lebih besar lagi.

Pahala Shalat di Masjidil Haram

Masjidil Haram memiliki keistimewaan luar biasa. Shalat di sini dilipatgandakan pahalanya hingga 100.000 kali lipat dibandingkan dengan shalat di masjid lainnya. Ini menunjukkan betapa besar pahala yang bisa didapatkan oleh seseorang yang melakukan shalat di Masjidil Haram. 

Keutamaan ini hanya berlaku untuk shalat dan tidak berlaku untuk ibadah lainnya seperti puasa atau sedekah. Namun, beribadah di Masjidil Haram tetap memiliki nilai spiritual yang tinggi.

Pahala Shalat di Masjid Nabawi

Shalat di Masjid Nabawi juga memiliki keutamaan yang besar, yakni dilipatgandakan hingga 1.000 kali lipat dibandingkan shalat di masjid lainnya. 

Keutamaan ini khusus berlaku untuk Masjid Nabawi saja dan tidak untuk seluruh kota Madinah. 

Para ulama sepakat bahwa keutamaan shalat di Masjid Nabawi menunjukkan pentingnya masjid ini dalam sejarah dan spiritualitas Islam.

Perselisihan Ulama

Ada beberapa perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai apakah keutamaan pahala shalat di Masjidil Haram berlaku untuk seluruh wilayah tanah haram atau hanya di Masjidil Haram itu sendiri. 

Pendapat yang lebih kuat menurut hadis dan pandangan beberapa ulama seperti ‘Atha’, Al-Muhibb Ath-Thabari, dan Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin adalah bahwa keutamaan ini hanya berlaku di Masjidil Haram saja.

Ziarah ke Masjid Nabawi

Selain Masjidil Haram, Masjid Nabawi juga merupakan tujuan ziarah yang sangat dianjurkan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyebutkan pentingnya masjid ini sebagai tempat yang bisa dikunjungi dengan niat ibadah. 

Berziarah ke Masjid Nabawi tidak hanya memberikan pahala shalat yang besar, tetapi juga merupakan bentuk penghormatan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang dimakamkan di dalamnya.

Kesimpulan

Keutamaan shalat di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi memang sangat besar, membuat kedua masjid ini menjadi tujuan utama bagi umat Islam yang berziarah. Pahala shalat yang dilipatgandakan menunjukkan betapa pentingnya kedua masjid ini dalam Islam. 

Oleh karena itu, berziarah dan melakukan shalat di kedua masjid ini tidak hanya meningkatkan pahala, tetapi juga memperkuat ikatan spiritual seorang Muslim dengan sejarah dan ajaran Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال