Hadits Arbain ke 12: Tinggalkan Hal yang Tidak Bermanfaat

Dalam menjalani kehidupan sehari-hari, setiap orang pasti dihadapkan pada berbagai pilihan aktivitas. Islam memberikan panduan yang jelas untuk memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya. Salah satu panduan tersebut adalah meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat, sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits berikut:

Hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu:

"Di antara kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat." 

(HR. Tirmidzi, no. 2317; Ibnu Majah, no. 3976. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).


Makna Hadits

Hadits ini menegaskan bahwa di antara tanda-tanda baiknya keislaman seseorang adalah dengan meninggalkan segala sesuatu yang tidak membawa manfaat, baik berupa perkataan maupun perbuatan. Hal ini termasuk dalam upaya menjaga lisan dari perkataan sia-sia dan menyibukkan diri dengan aktivitas yang lebih produktif.

Faedah Hadits

1. Mengumpulkan Kebaikan dalam Ajaran Islam

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin rahimahullah menjelaskan bahwa kebaikan Islam terkumpul dalam perintah untuk berbuat adil dan kebajikan, sebagaimana firman Allah Ta’ala:

"Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan." (QS. An-Nahl: 90).

2. Meninggalkan yang Haram dan Syubhat

Seorang muslim yang baik adalah yang menjauhi perkara haram, syubhat (samar-samar), dan hal-hal makruh. Hal ini termasuk dalam meninggalkan yang tidak bermanfaat, menunjukkan komitmen seorang muslim dalam menjaga keislamannya.

3. Pentingnya Menjaga Lisan

Mayoritas hal yang tidak bermanfaat sering kali muncul dari lisan yang tidak terjaga. Allah Ta’ala berfirman:

"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir." (QS. Qaaf: 16-18).

Hadits ini juga dikuatkan oleh sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

"Di antara tanda kebaikan Islam seseorang adalah mengurangi berbicara dalam hal yang tidak bermanfaat." (HR. Ahmad, 1: 201. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan dengan adanya syawahid – penguat).

Praktik dalam Kehidupan Sehari-hari

Menghindari Perkataan Sia-sia:

Mengurangi berbicara tentang hal-hal yang tidak memiliki nilai tambah atau manfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

Fokus pada Aktivitas Produktif:

Mengalokasikan waktu untuk kegiatan yang mendekatkan diri kepada Allah dan bermanfaat bagi orang lain, seperti ibadah, bekerja, belajar, dan beramal.

Menghitung Perkataan dan Perbuatan:

Sebagaimana dinasihatkan oleh Umar bin ‘Abdul ‘Aziz:

"Siapa yang menghitung-hitung perkataannya dibanding amalnya, tentu ia akan sedikit bicara kecuali dalam hal yang bermanfaat."

Penutup

Meninggalkan hal yang tidak bermanfaat adalah bagian dari manajemen waktu yang diajarkan dalam Islam. Dengan fokus pada aktivitas yang bermanfaat, seorang muslim tidak hanya memperbaiki kualitas hidupnya, tetapi juga mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala. Semoga kita semua dapat menerapkan nasihat ini dalam kehidupan sehari-hari dan mendapatkan ridha-Nya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال